Saturday, February 25, 2017

Mental Wirausaha yang Kedua; Mental Pemberdaya

Suatu hari saya bertemu dengan seorang pedagang es buah yang laris di depan sebuah Rumah Sakit di Bekasi.  Ia bekerja dengan ditemani seorang Asisten. Kepada saya, pedagang es itu bercerita bahwa pengalaman usahanya sudah 30 tahun. Pernah mangkal di depan pabrik shampoo, pernah pula berdagang keliling di kompleks perumahan. Sampai akhirnya mendapat tempat mangkal di rumah sakit.

Saya bertanya, “Bapak kan sudah berpengalaman dan dagangannya laris, pasti sudah punya banyak cabang dong?”.

 “Wah nggak sanggup pak untuk buka cabang, pusing ngurus karyawan. Punya satu karyawan saja repot ngurusnya, gimana kalau punya 10 karyawan atau lebih,”ujarnya.

Saturday, February 18, 2017

Mental Produktif Wirausaha : Sisihkan Pendapatan Bisnis Untuk Menciptakan Penghasilan Baru

Mental pertama yang harus alias wajib dimiliki oleh wirausaha adalah mental produktif. Mental kedua adalah mental pemberdaya. Mental ketiga adalah mental tangan di atas.
Tiga mental itu saya sebut sebagai Trilogi Mental Wirausaha sebagaimana saya tulis di buku saya "7 Cara Tidak Gila Jadi Pengusaha" maupun saya sampaikan di berbagai seminar.

Saya jelaskan dulu tentang Mental produktif.

Manakala anda punya usaha dan usaha tersebut sudah mulai menghasilkan laba, janganlah terburu-buru menggunakan uang tersebut untuk memperbaiki teras rumah, tukar tambah kendaraan, membeli HP atau TV baru atau apapun yang membuat uang anda lenyap begitu saja. Ingat, sebagian besar keinginan untuk belanja ternyata adalah hanya keinginan saja, bukan kebutuhan. Nah, kebutuhan anda sekarang adalah membuat uang anda beranak pinak dengan cara bisnis.

Saturday, February 4, 2017

Riyadin dan Kiat Sukses Usaha Sari Kedelai


Riyadin adalah salah satu member Indonesian Entrepreneur Society (IES) yang sukses mengembangkan usahanya mulai dari nol. Awalnya dia merintis usaha percetakan dari usia sekolah. Kemudian mendapat resep membuat sari kedelai atau dikenal juga sebagai susu kedelai.

Akhir Desember lalu Bambang Suharno dan Dwijo Weliyanto dari IES (Indonesian Entrepreneur Society) berkunjung ke lokasi pabrik Puspita Sale, nama perusahaan produsen sari kedelai milik Riyadin.