Saturday, February 18, 2017

Mental Produktif Wirausaha : Sisihkan Pendapatan Bisnis Untuk Menciptakan Penghasilan Baru

Mental pertama yang harus alias wajib dimiliki oleh wirausaha adalah mental produktif. Mental kedua adalah mental pemberdaya. Mental ketiga adalah mental tangan di atas.
Tiga mental itu saya sebut sebagai Trilogi Mental Wirausaha sebagaimana saya tulis di buku saya "7 Cara Tidak Gila Jadi Pengusaha" maupun saya sampaikan di berbagai seminar.

Saya jelaskan dulu tentang Mental produktif.

Manakala anda punya usaha dan usaha tersebut sudah mulai menghasilkan laba, janganlah terburu-buru menggunakan uang tersebut untuk memperbaiki teras rumah, tukar tambah kendaraan, membeli HP atau TV baru atau apapun yang membuat uang anda lenyap begitu saja. Ingat, sebagian besar keinginan untuk belanja ternyata adalah hanya keinginan saja, bukan kebutuhan. Nah, kebutuhan anda sekarang adalah membuat uang anda beranak pinak dengan cara bisnis.


Maka bilamana bisnis sudah menuai hasil, sisihkanlah sebagian, sebagian besar atau bahkan semuanya untuk mengembangkan bisnis anda. Khusus untuk anda yang masih berstatus karyawan, sebaiknya hasil bisnis anda 100% diputar lagi menjadi bisnis, karena hidup anda sudah dibiayai oleh gaji. Kalau ada tetangga atau teman bilang,” kamu usahanya laris kok masih pakai sepeda motor? Ganti dong pakai mobil!”, saran saya abaikan saja, atau jawab saja secara diplomatis. Misalnya,” saya masih suka sepeda motor, lebih fleksibel tidak kena macet”, atau “ saya masih perlu uang untuk mengembangkan bisnis saya”, atau “tenang aja, ntar juga saya beli mobil yang bagus”dan lain-lain. Sekali lagi, ingat; uang hasil bisnis harus berputar lagi agar terjadi pertumbuhan yang luar biasa.

Bagaimana caranya?
  1. Pengembangan produk

Pengembangan produk artinya pasarnya sama tapi produknya diperbanyak alias lebih bervariasi. Misalnya kita punya warung soto, kita buat warung soto ini menyediakan berbagai makanan yang makin melengkapi orang makan soto. Umpamanya menyediakan Jus buah lebih komplit, aneka krupuk, kripik, snack, membuat paket soto istimewa, paket hemat, paket keluarga, melayani jasa delivery, melayani acara pesta dan sebagainya. Pendek kata, dengan variasi produk itu

  1. Pengembangan pasar
Pengembangan pasar artinya, produk yang anda jual sama tapi pasarnya diperluas. Misalnya kita punya warung soto, agar pasarnya lebih luas kita buat cabang usaha di beberapa tempat. Atau membuat satu warung soto diperbesar dan membuat promosi yang lebih luas.

  1. Pengembangan Produk sekaligus pengembangan pasar

Bisa juga kita melakukan pengembangan produk sekaligus pengembangan pasar. Umpamanya sambil membuat aneka variasi produk soto, kita juga melakukan promosi ke wilayah yang lebih luas. Anda mungkin pernah lihat brosur berbunyi begini : Kini rumah makan…….makin lengkap menunya. Dapatkan paket hemat keluarga hanya 50 ribu

Brosur tersebut disebar ke wilayah yang jangkauannya lebih luas dari yang biasanya dilakukan oleh pemilik rumah makan tersebut.

  1. Diversifikasi Usaha

Berbeda dengan pengembangan produk dan pengembangan usaha, diversifikasi usaha adalah membuat usaha baru yang berbeda dengan usaha lainnya. Misalnya semula usaha soto, setelah sotonya laris dan bisa didelegasikan ke karyawan, kita melihat peluang usaha tanaman hias. Karena kita yakin peluangnya bagus, kita coba mulai usaha tanaman hias.


Beberapa pakar menyarankan sebaiknya fokus dulu pada satu bidang hingga besar, baru melakukan diversifikasi. Namun kenyataannya banyak orang yang mampu membuat diversifikasi sejak awal. Kalau kita teliti, mereka mampu membuat usaha yang berbeda-beda karena sejak awal sudah bisa mendelegasikan pengelolaan usahanya ke karyawan. Mendelegasikan pekerjaan merupakan keahlian yang masuk pada mental kedua, yaitu Mental Pemberdaya. Saya akan bahas di kesempatan berikutnya.

Semoga bermanfaat.
Bambang Suharno, bambangsuharno@gmail.com


No comments:

Post a Comment