Thursday, June 9, 2011

Jika Eksekutif Punya Bisnis Sambilan

Bolehkah seorang karyawan punya bisnis sambilan? Pertanyaan ini dapat menjadi perdebatan para eksekutif puncak perusahaan. Tak sediikit perusahaan yang secara tegas melarang karyawan punya bisnis sendiri dengan alasan agar berkonsentrasi penuh dalam menjalankan tugas sebagai karyawan.

Namun peraturan semacam ini nyatanya tidak mudah diterapkan seratus persen. Trend adanya Multilevel Marketing (MLM), hampir tak bisa menjangkau peraturan ini. Sebuah perusahaan farmasi terkemuka yang saya kenal sangat ketat melarang kegiatan bisnis karyawan di luar kantor, ternyata di sana banyak karyawan merangkan pemain MLM.

Thursday, April 28, 2011

Pesta Wirausaha UKM 2011

Ada info menarik buat rekan-rekan yang ingin menambah wawasan mengenai wirausaha yaitu  Majalah Info Franchise Indonesia & Tabloid Business Opportunity akan menyelenggarakan event tahunan dengan tajuk PESTA WIRAUSAHA UKM 2011. Event ini akan dihadiri sekitar 300 - 400 audiens yang diantaranya adalah para pelaku usaha UKM, calon wirausahan dengan konsep PELATIHAN, TALKSHOW, KLINIK KONSULTASI & SEMINAR.

Dengan mengikuti event ini rekan-rekan juga dapat berkonsultasi & mendapatkan edukasi dari narasumber mengenai Cara Mengembangkan SDM, Cara Menjadi Mitra Binaan Perusahaan Negara, Cara Mendaftarkan Merk, Solusi Modal Usaha, dll. Adapun acara tersebut diselenggarakan pada :

Hari/tanggal : Sabtu, 28 Mei 2011
Tempat : Mawar Room, Balai Kartini
Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat
Waktu : 09.00 – 17.00 wib
Investasi : Rp. 200.000,-


NB : Bagi rekan-rekan yang mau hadir di acara tersebut dapat menghubungi IES di 021.70228877  untuk pendaftarannya karena peserta terbatas.(untuk mendapatkan no.kursi).

--------------------------------------------------

RUNDOWN ACARA
Sesi I (Pembukaan)

1. 09.00 – 09.15 Pembukaan oleh Kementerian Koperasi & UKM*
2. 09.15 – 09.45 Sambutan Bapak Erwin Aksa, Ketua HIPMI. Tema
“Entrepreneurship”
Sesi II (Pelatihan)

1. 09.46 – 10.30 Pelatihan “Cara Mengembangkan Sumber Daya manusia” oleh
Stanley Setia Atmadja (CEO ADIRA FINANCE)*
2. 10.31 – 11.15 Pelatihan “Cara Melakukan Promosi Yang Efektif” oleh
Hewlett Packard Indonesia
3. 11.16 – 12.00 Pelatihan “Cara Mendapatkan Modal Usaha Melalui Lembaga
Syariah” oleh Bank Indonesia Syariah
4. 12.01 – 13.00 BREAK & KLINIK KONSULTASI**
5. 13.01 – 13.45 Pelatihan “Kreatif Marketing Untuk Mendongkrak Penjualan
Oleh Fabian Gelael (KFC Indonesia)*
6. 13.46 – 14.30 Pelatihan “Cara Membiakan & Memperluas jaringan Usaha”
Oleh Tri Raharjo (Kelompok Media Franchise)
Session III (Talkshow)
1. 14.31 – 15.15 Talkshow “Cara Menjadi Mitra Binaan BUMN”
2. 15.16 – 16.15 BREAK/KLINIK KONSULTASI**
Session IV (Seminar)
1. 16.16 – 17.15 Seminar “Jalan Menuju Jadi Milyader” oleh Happy Trenggono,
Milyader Muda Indonesia

Friday, April 22, 2011

Memahami Cara Kerja Uang (dikutip dari buku 7 Cara Tidak Gila Jadi Pengusaha)

Sebelum memahami dan menerapkan 7 jurus tidak gila dari pengusaha, ada baiknya kita pahami dulu cara kerja uang. Robert T Kiyosaki seorang entrepreneur Amerika yang terkenal dengan konsep cashflow quadrant berpesan, janganlah kita bekerja untuk uang tapi uang bekerja untuk kita.
Uang bekerja untuk kita? Apakah berarti menurut Robert, uang bisa bekerja? Menurut saya iya, uang bisa bekerja untuk kita. Bagaimana cara kerjanya? Mari kita pelajari.

Uang bisa Kerja Baik maupun Buruk

Uang memang bisa bekerja pada kebaikan maupun keburukan. Kita bisa menggunakan uang untuk menyuap, bisa juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas produk yang kita jual. Menjual produk buruk dengan cara menyuap akan menghasilkan laba perusahaan yang buruk. Perhatikanlah dampak lanjutannya, cara seperti itu tidak langgeng. Akan lebih baik jika uang tersebut untuk meningkatkan kualitas produk dan promosi yang baik. Hasilnya akan bermakna dalam jangka panjang. Maka buatlah uang anda untuk melakukan pekerjaan yang baik.

Uang akan habis pada pola konsumtif dan akan berlipat ganda pada kegiatan produktif.

Jika kita membeli kendaraan pribadi hanya untuk pamer kepada tetangga, maka uang kita akan hilang secara perlahan-lahan, karena biaya mobil kita menjadi sangat mahal. Sebaliknya jika kita membeli mobil untuk rental atau angkutan, maka segala pengeluaran akan dihitung nilai ekonomisnya, alhasil uang untuk beli mobil rental ataupun angkutan akan berbuah menjadi uang yang lebih banyak.

Maka semakin tinggi gaji pegawai tidak berarti semakin kaya dan sejahtera, jika pengeluaran gajinya semata-mata untuk kegiatan konsumtif semata. Dan inilah yang umumnya terjadi di lingkungan kita! Sebaliknya, meskipun gajinya kecil, bila diputar dalam kegiatan produktif hasilnya akan berlipat ganda. Contohnya Waryono yang hanya seorang office boy, bisa mengembangkan bermacam usaha.

Uang anda akan lebih cepat berkembang apabila hasil dari usaha digunakan untuk pengembangan usaha berikutnya. Jika anda terburu nafsu untuk menghabiskan laba usaha, maka uang anda akan berkembang lambat, atau malah habis. Godaan pebisnis pemula adalah, ketika sudah menuai laba, mereka segera meningkatkan konsumtifnya, misalkan ganti mobil yang lebih bagus. Padahal bisnisnya sedang membutuhkan pengembangan. Cara ini biasanya membuat usaha akan lambat berkembang.

Uang berpihak pada yang memberi manfaat pada orang banyak.

Bayangkanlah anda tidak pandai berjualan, tapi anda memiliki produk yang bisa menghemat BBM yang merupakan satu-satunya produk di kampung anda. Apakah yang akan terjadi? Niscaya uang akan berpihak pada anda. Anda tidak punya produk unggulan seperti itu? Tenang saja, anda pasti bisa membuat sesuatu yang bermanfaat. Anda bisa mengajar matematika? Kasihlah kursus gratis. Jika ada manfaatnya, kelak anda bisa mengembangkan lembaga kursus dengan harga yang wajar.

Uang Mudah Mengalir kepada yang banyak bersedekah.

Ini adalah hukum alam, Jika anda taat pada agama, penulis yakin kata-kata ini tidak bertentangan dengan keyakinan anda. Cobalah anda menyumbang ke panti asuhan, anak yatim atau siapapun yang membutuhkan pertolongan. Anda tidak akan bangkrut, justru sebaliknya, ada energi alam semesta yang mendukung anda meraih rejeki lebih banyak dan berkualitas.

Uang tidak akan bekerja dengan baik pada orang-orang yang serakah.

Jika anda mendapat untung besar, lantas merubah gaya hidup menjadi gaya kelas atas dengan berhutang ke bank, percayalah, bisnis anda akan kedodoran. Sebuah petuah yang baik dari pengusaha besar adalah, cukuplah sepertiga dari penghasilan bisnis anda yang digunakan untuk kegiatan konsumtif, selebihnya untuk pengembangan usaha dan sedekah. Selanjutnya pengusaha itu berkata” saya sekarang pakai mobil mewah, tapi sebenarnya ini hanya sebagian kecil dari hasil bisnis saya. Lihat di sana, ada orang yang kemampuannya belum seberapa, tapi sudah pakai mobil lebih mewah dari sana. Perhatikan apa yang terjadi kelak”.

Maka, janganlah serakah.


salam sukses 
 Bambang Suharno

Tuesday, March 8, 2011

Mengelola Gaji Menjadi Bisnis

Berapakah pendapatan anda saat ini? Berapapun yang anda peroleh, semuanya bisa berpotensi dilipat gandakan. Anda yang merasa berpenghasilan pas-pasan kemungkinan mengatakan, "mana mungkin saya bisa melipatgandakan penghasilan melalui bisnis, sedangkan setiap bulan saya harus pinjam sana sini untuk menutupi kekurangan biaya hidup?"

Wahai para pembaca yang budiman, bila anda masih bermental karyawan, berapapun uang yang anda peroleh, hutang anda akan bertambah banyak. Bila anda punya gaji satu juta rupiah, anda pasti kekurangan haji. Anda akan membayangkan bahwa gaji Rp 2 juta akan lebih baik. Ternyata, ketika gaji anda 2 juta, keinginan anda malah melebihi 2 juta. Anda harus membeli sepeda motor dengan cara kredit. Gaji anda naik lagi menjadi 3 juta, anda mulai ambil kredit rumah. Gaji naik 4 juta dan seterusnya, anda mulai membayar cicilan mobil tiap bulan. Semakin tinggi gaji anda, hutang pun semakin banyak. Itulah mental pegawai.

Sebuah survey menunjukan bahwa eksekutif yang gajinya 15-20 juta, terancam jatuh miskin karena pengeluaran konsumtifnya sangat tinggi. Bahkan 60% dari pendapatannya tersebut digunakan untuk membayar cicilan hutang. Hutang konsumtif pula. Mental pegawai identik dengan mental konsumtif. Berapapun pendapatannya, akan digunakan untuk meningkatkan gaya hidup dimana semuanya memakan tambahan biaya berikutnya. Yang dibeli pegawai selalu meminta biaya. Semakin mahal mobil yang anda beli, semakin tinggi pula biaya yang diperlukan untuk pemeliharaan. Beli rumah? Sama saja, makin mewah rumah yang anda beli, biaya pemeliharaannya juga semakin mahal. Lantas bagaimana sebaiknya mengelola penghasilan yang kita sebut gaji ?

Sebagaimana yang saya sampaikan di buku saya "Langkah Jitu Memulai Bisnis dari Nol", orang bermental entrepreneur berbeda dengan orang yang bermental pegawai dalam hal cara mengeluarkan uang. Orang bermental pegawai selalu mengeluarkan uang untuk kepentingan konsumtif, sedangkan orang bermental entrepreneur selalu berusaha agar uang yang keluar bisa kembali lagi dalam jumlah yang lebih banyak. Dengan demikian orang bermental entrepreneur uangnya selalu diupayakan untuk produktif, karena pengeluaran konsumtif sebenarnya hanya meliputi sandang (pakaian), pangan dan papan (tempat tinggal).

Orang bermental pegawai selalu bekerja keras untuk mencari uang dan menghabiskannya untuk belanja barang konsumtif. Sedangkan orang bermental entrepreneur selalu berusaha sebagian uangnya bisa menjadi uang lagi. Orang bermental pegawai semua hutangnya dibayar dengan gaji, karena hutangnya berupa hutang konsumtif, sedangkan orang bermental entrepreneur boleh punya hutang, tapi hutangnya berupa hutang produktif, yakni hutang yang dibayar dari hasil bisnis.

Misalnya, hutang ke bank untuk membeli ruko, selanjutnya ruko digunakan untuk bisnis yang dapat menghasilkan sehingga dapat membayar cicilan hutang ke bank. Bagaimana caranya agar anda yang terbiasa hidup dengan pengeluaran yang konsumtif menjadi produktif?
Ikuti langkah berikut ini:

1. Disiplin untuk menyisihkan penghasilan anda, minimal 10%. Lakukanlah sekarang. Sisihkan setiap anda menerima gaji dengan memasukkan pada tabungan. Kebanyakan orang mau berniat menabung apabila ada sisa uang. Kenyataannya hampir tidak mungkin ada sisa uang yang bisa ditabung. Cara berpikirnya harus dibalik, sisihkan dulu uang untuk ditabung, barulah sisanya digunakan untuk kebutuhan harian.

2. Carilah peluang usaha yang memungkinkan anda tidak perlu mengelolanya setiap hari. Anda bilang sulit? Ya, sulit itu artinya pasti ada solusinya. Maka, carilah ilmu kepada orang yang berpengalaman mengelola bisnis tanpa harus mengelolanya setiap hari. Bacalah media tentang wirausaha, baca iklan peluang bisnis, ikuti seminar wirausaha. Kelak anda akan bertemu dengan banyak orang punya bisnis yang bisa membantu kesulitan anda.

3. Bergaullah dengan orang-orang yang telah memiliki mental entrepreneur. Dengan bergaul dengan orang bermental entrepreneur, anda akan mudah untuk mengembangkan mental entrepreneur, yakni mental untuk membuat orang menjadi produktif.4. Sedekahlah. Sumbangan merupakan wujud atau bukti bahwa anda memiliki rasa syukur atas rejeki yang anda peroleh. Sedekah juga membuat anda merasa punya kelebihan dibanding orang lain, dan kelak akan membuat anda lebih mudah dan bersemangat menggali penghasilan baru. Percaya atau tidak, lakukanlah, kelak anda akan merasakan banyak manfaatnya.

Banyak orang yang mendambakan pendapatan pasif dengan cara deposito di bank. Ini bisa dilakukan oleh orang-orang yang sudah terlanjur "kaya"sejak kecil. Bagi anda yang memulai karir dengan kondisi pas-pasan dan tidak mendapat warisan yang pantas didepositokan, tak perlu memikirkan cara menabung untuk mendapatkan passive income deposito. Karena berdasarkan perhitungan bunga bank normal, katakanlah 8% per tahun, maka untuk mendapatkan bunga deposito sebesar gaji anda sekarang, anda butuh waktu untuk menabung selama 25 tahun lebih dengan menyisihkan 20% penghasilan anda setiap bulan.

Apakah anda sanggup menyisihkan 20% gaji anda setiap bulan selama 25 tahun tanpa pernah diambil serupiahpun? Kemungkinannya sangat kecil bukan? Maka sebagaimana disebut di muka, anda harus disiplin menyisihkan uang penghasilan anda, yang kelak dapat digunakan untuk membuka bisnis. Itulah jalan terbaik untuk melipatgandakan penghasilan anda saat ini***

Bambang Suharno, penulis buku Best Seller "Langkah Jitu Memulai Bisnis dari NOL"

(Pesan Untuk Karyawan yang Ingin Punya Bisnis)
Bambang SuharnoDirektur Indonesian Entrepreneur Society (IES)
Email: bambangsuharno@telkom.net
http://bambangsuharno.multiply.com
Telp: 021.70228877
B

Friday, January 21, 2011

Usaha Pilihan Para Pemula

Pilihan bisnis banyak macamnya, selama masih ada manusia maka peluangnya akan selalu ada. Terkadang kita bingung dengan begitu banyaknya pilihan dan bingung bagaimana memilihnya. Apapun usaha yang dipilih semuanya memiliki peluang yang baik dan juga ada resikonya. Sebenarnya tidak ada hal spesifik yang menjadi pilihan para pelaku usaha kecil dan pemula. Apapun jenis usahanya bisa dilakukan. Hanya saja, untuk usaha kecil beberapa jenis yang mudah dilakukan oleh para pemula sebagai berikut.

1. Usaha bidang makanan. Untuk usaha makanan tidak perlu memikirkan potensi pasar seluruh Indonesia, hanya satu kelurahan saja atau satu komplek perumahan saja, bisa menjual makanan dan bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan.
2. Usaha Pakaian dan perhiasan. Semua orang membutuhkan pakaian dan perhiasan dengan berbagai bentuk. Mulai baju celana, sandal, topi, kacamata, serta berbagai asesoris dan perhiasan seperti jam tangan, cincin, dan kalung. Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus baik, variasi pakaian makin banyak.
3. Usaha yang terkait dengan tempat tinggal. Sama seperti makanan dan minuman, tempat tinggal dibutuhkan oleh semua orang di alam modern sekarang ini. Manjalankan usaha yang terkait dengan temoat tinggal peluangnya sama banyaknya dengan usaha renovasi rumah, servis peralatan rumah tangga, usaha peralatan rumah tangga, peralatan elektronik, listrik, hiasan dinding, tempat tidur, dan kursi.
4. Usaha pendidikan. Negeri kita menganut sistem pendidikan yang dibiayai oleh masyarakat sendiri. oleh karena itu, peluang usaha pendidikan terus berkembang. Pendidikan yang dimaksud bisa pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Kebutuhan pendidikan terus berkembang, bukan hanya untuk masyarakat umum. Perusahaan-perusahaan yang mau maju pasti sangat peduli untuk mendidik karyawannya agar lebih terampil dan memiliki motivasi bekerja yang baik sehingga membutuhkan trainer dari luar. Dengan demikian, lembaga pendidikan in house training bisa berkembang.
5. Usaha yang terkait dengan rekreasi.Kebutuhan manusia modern salah satunya adalah rekreasi. Sebagan penduduk Jakarta, menikmati akhir pekan dan beristirahat dengan berekreasi ke puncak atau ke tempat lainnya. Ada juga yang istirahatnya cukup di rumah. Mereka semua membutuhkan sesuatu yang bila anda penuhi dapat menjadi peluang bisnis yang prospektif. Misalnya jasa sewa kendaraan untuk rekreasi, penyediaan perlengkapan rekreasi. Bagi yang di rumah, anda bisa menyediakan suasana rekreasi yang baik seperti permainan/game dan lain-lain.

Fr Buku Lagkah Jitu Menulai Bisnis dari Nol : Bambang Suharno